Pasukan Samurai Terakhir Shogunat Tokugawa (Third Edition)

Setelah diambil alih kepemimpinan oleh Kondo Isami dan Hijikata Toshizo, organisasi itu menjadi sebuah organisasi kejam dan tak kenal ampun membela otoritas Bakufu. ”Ketulusan” untuk mengusir orang asing demi kekaisaran pun nampaknya hanya menjadi bualan belaka...
Bakufu berhasil mengusir Choshu dan menaklukkannya satu kali, akankah kekuasaan Bakufu kembali kepada kekuasaan mutlak tak terkalahkan sebagai shogun utama?
Pertempuran-pertempuran Terakhir, Revolusi Kekaisaran, dan Akhir dari Tokugawa Bakufu (II)
Ironisnya, karena dendam mendalam kepada Bakufu, mereka menghilangkan Gerakan Usir Orang Barbar dan membuka diri bagi teknologi modern untuk memusatkan kekuatan dan menghancurkan Bakufu. Sementara itu, klan Choshu dipimpin oleh Katsura Kogoro, bapak pembangunan Jepang modern. Bersamaan untuk mempertahankan Choshu, klan itu membentuk pasukan Kiheitai dengan semboyan barunya, ”Kesetiaan kepada Kekaisaran dan Gulingkan Bakufu” di bawah pimpinan samurai Takasugi Shinsaku. Takasugi juga mempersenjatai rakyat biasa dengan senjata modern.
Setelah itu, dikeluarkanlah petisi Kaisar dan Bakufu untuk melawan klan Choshu pada tanggal 13 Agustus. Kondo lalu pergi ke Edo tanggal 9 September dan merekrut 50 orang memasuki Shinsengumi dan berangkat kembali ke Kyoto pada 15 Oktober dan tiba 12 hari kemudian. November 1864, 150.000 pasukan Bakufu telah berkumpul di tepi perbatasan Choshu; untuk mengadakan bombardir kedua pada April 1865. Choshu bahkan merencanakan untuk membunuh Shogun Iemochi, yang akhirnya berhasil dicegah Shinsengumi. Lalu, Kondo Isami dan Hijikata Toshizo menyewa kuil Nishihonganji sebagai tempat latihan atau markas baru pasukan Shinsengumi sebelum akhir Mei 1866.
20 Juni 1866, Shogun Iemochi berusia 20 tahun, meninggal di kastil Osaka. Lalu, ditambah dengan meninggalnya Kaisar Komei yang sangat mendukung Bakufu secara diam-diam; pada tanggal 25 Desember pada tahun yang sama. Karena hal ini, Komei digantikan oleh Kaisar Meiji yang amat sangat muda yang mendukung Choshu dan idealismenya. Nasib Bakufu pun goyah, sehingga Shinsengumi pun goyah hari depannya.
Di tengah kegalauan tersebut, pada tanggal 14 Oktober era Keio, atau 8 November 1867, menurut catatan bangsa Barat; Tokugawa Yoshinobu malah mengumumkan akan mengundurkan diri dan memperbarui kekuasaan kaisar. Bukan hanya mengacaukan masa depan Bakufu, akan tetapi ia juga mensia-siakan keterampilan militernya. Ditambah pula pemberontakan dari Ito Kashitaro dan beberapa perwira lainnya dari Shinsengumi.
Setelah melalui banyak peperangan tak seimbang, Shinsengumi kalah terus karena kalah senjata. Sehingga tanggal 3 Februari 1868, Shinsengumi akhirnya menerima kiriman persenjataan modern (senapan dan meriam) termasuk pelurunya. Kondo Isami telah sembuh dari lukanya akibat perang pada tanggal 12 Februari. Shinsengumi sekarang mendapat tempat sebagai kaum oposisi dalam pemerintahan Tokugawa. Shinsengumi menjadi pasukan perdamaian yang ditugaskan pergi ke Edo. Untuk menjaga keamanan, Kondo mengubah namanya menjadi Okubo Yamato sedangkan Hijikata menjadi Naito Hayato.

Pertempuran Kotsu Katsunuma, boleh dibilang adalah akhir kejayaan Kondo yang kalah dari angkatan kekaisaran; pada tanggal 5 Maret 1868. Tokugawa menyerah penuh kepada kekaisaran, dan peperangan 15 Maret dibatalkan. Namun, Shinsengumi langsung melatih pasukannya setelah 3 hari kekalahan itu dan jumlahnya membengkak menjadi 227 orang. Markas besar Shinsengumi pun didirikan di desa Nagareyama. Namun, mereka tertangkap basah oleh Arima dan Kagawa dari pasukan kekaisaran yang membawa 200 orang. Ketika itu, mereka yang pura-pura mengaku setia kepada kekaisaran diminta menyerahkan senjata mereka. Kondo ditangkap dan dibawa ke persidangan untuk diputuskan hukuman apa yang akan diterimanya. Akhirnya, Kondo dieksekusi oleh Yokokura Kisoji dan kepalanya dipenggal lalu digantung di atas tiang pancang.
To Be Continued...
Next Edition is The Last Edition of Shinsengumi's Serial History !
Contributed By: Valerius Evan Ligasetiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar